Berawal dari
Seringkali terpikir, keadaan di sini kok begini-begini saja ya? Bahkan kalau mau mengakui, malah semakin memburuk. Orang-orang yang diberikan amanah memegang jabatan untuk kepetingan orang banyak bukannya menjalankan dengan penuh tanggung-jawab, malah seringkali memanfaatkan jabatan atau kedudukannya untuk kepentingan pribadi atau golongannya. Kebijakan-kebijakan yang dihasilkan seringnya didasarkan pada pertimbangan jangka pendek. Sehingga seiring dengan bergantinya jabatan, berganti pula kebijakan atau peraturannya. Yang sangat diperlukan adalah negarawan yang mampu berpikir dalam pola pikir perang panjang memandang jauh sampai 25 tahun ke depan, bukan politikus dengan pola pikir pendek 5 tahunan. Yang bisa disadari, mereka yang menjabat juga bagian dari masyarakat. Mereka muncul dari karakter masyarakat yang (mungkin) memang lebih menghargai prestasi-prestasi instan, bukan proses yang dibangun panjang dan terkadang (tentu) memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Saya meyakini bahwa sebuah perubahan besar, berasal dari perubahan-perubahan kecil yang terus-menerus dilakukan selama bertahun-tahun sebelumnya. Lantas, bagaimanakah perubahan kecil itu bermula?
Langkah yang paling awal adalah menyadari ada yang salah dengan keadaan saat ini. Berangkat dari kesadaran ini, mulai mencari tahu bagaimana kondisi atau keadaan yang benar. Seperti apa prosesnya? Seperti apa keadaan yang benar dan baik itu? Pencarian bisa dilakukan dengan membaca, mendengarkan, dan mengikuti komunitas yang berfokus pada hal tersebut. Dari sana terkumpul pandangan-pandangan dan hasil pemikiran atas suatu kondisi yang ideal. Diolah sesuai dengan kapasitas akal, nalar, dan rasa lambat laun akan terbentuk pola pikir yang baru. Pola pikir yang telah berubah, selanjutnya akan mengubah cara berperilaku dan bertindak.
Dalam skala terkecil, perubahan dimulai dari diri sendiri. Tentu bukan hal yang mudah, lawan tersulit adalah melawan diri sendiri. Untuk orang tua, perilaku tentu akan mempengaruhi pola asuh pada anak-anak. Untuk yang memiliki pengaruh dan menjadi panutan baik dalam keluarga atau lingkungannya, tentunya dapat mempengaruhi perubahan secara komunal. Meminjam istilah Maiyah, ini yang dinamakan emergence-emergence. Perubahan individu-individu kecil yang massive dan merata membentuk masyarakat dengan pola pikir yang sehat, menghargai proses dan meritokrasi. Dari masyarakat yang seperti ini, akan ada mereka yang memegang jabatan sesuai kompetensi dan tanggung jawabnya. Semoga.
Hasilnya memang bukan sekarang atau bahkan tahun-tahun depan ini. Perubahan harus terus diperjuangkan. Mulai saat ini, berawal dari diri sendiri. Selamat berproses.
(Oktober 2022)