Birahi pada Hewan dan Manusia

Nisaluthfi
2 min readFeb 21, 2024

Berjalan hampir dua bulan, namun traumanya masih terasa sampai saat ini. Kemarahan dan emosi yang meledak-ledak ketika melihat atau membaca trigger. Saya berharap semoga emosi, kemarahan, dan trauma dapat mereda dengan pelampiasan melalui tulisan ini.

Menjadi perempuan itu serba salah. Hanya bersikap baik dan sopan saja disalah artikan sampai mendapatkan dirty jokes. Saya evaluasi kembali percakapan itu, kiranya mungkin ada bagian di mana saya memancing orang melakukan candaan cabul. Tidak, that was just normal conversation for normal human being. Jawaban dan pertanyaan saya wajar dalam artian kewajaran orang yang waras cara beripikirnya. Tidak ada yang menjurus tak senonoh. Kalau anda merasa baik-baik saja dengan candaan seperti itu, saya beritahu di sini bahwa tidak setiap orang baik-baik saja dengan candaan seperti itu. Kawan dekat saya saja tidak pernah melakukan hal itu. Lalu mengapa saya mendapatkan those kind of jokes?

Kalau anda merasakan birahi, tolonglah letakkan dan lampiaskan birahi itu pada tempatnya. Anda menyebut diri anda orang beragama, padahal agama memberi jalan pernikahan jika mampu, dan jalan puasa jika belum mampu. Memakai cara awam, masturbasi saja. Atau kalau tidak takut konsekuensinya silahkan lampiaskan dengan wisata lendir. Tapi TOLONGLAH, jangan sekali-kali (terulang) melampiaskannya pada orang lain yang bukan siapa-siapa anda. Ada urusan apa orang lain itu dengan birahi yang sedang anda rasakan?

Image by Iván Tamás from Pixabay

Kiranya menurut teori evolusi Darwin, manusia adalah hewan yang berakal. Dari pertimbangan akal melahirkan adab. Sebagai manusia yang waras, kalau anda merasakan ketertarikan seksual cobalah menempuh cara yang baik dan beradab. Bukan seperti hewan yang langsung melampiaskan birahinya tanpa peduli lingkungan dan kondisi sekitarnya.

Semoga saya dan kita semua serta orang-orang terkasih dijauhkan dari hal-hal seperti itu. Untuk anda para perempuan atau siapa saja yang mendapat perlakuan tidak nyaman, menjurus ke arah tak senonoh, jangan takut untuk bicara “saya risih” , “saya tidak nyaman” , “anda tidak seharusnya melakukan ini pada saya”. Kalau masih ngeyel langsung saja maki-maki atau kalau dalam kebijaksaan jawa mengajarkan langsung pisuhono ae. Gunakan sisa-sisa keberanian yang ada, semoga diberikan kekuatan dalam melawan.

Februari, 2024.

--

--

Nisaluthfi

𝘸𝘳𝘪𝘵𝘪𝘯𝘨 tresno jalaran soko kulino