Kebodohan Adalah Jalan

Nisaluthfi
2 min readMay 15, 2021

--

Pict by author

Daripada menggunakan kebodohan sebagai alasan untuk membuat kerusakan atau menyakiti orang lain, lebih baik gunakan kebodohan sebagai jalan untuk merindukan, mencari, dan menemukan sejatinya ilmu dan pengetahuan. Buku hanya merupakan salah satu alat untuk melakukannya. Membuka hati dan pikiran, meredam tingginya ego, memelihara rasa rendah hati. Mulai belajar dari apa pun dan siapa saja dari sekitar. Banyak hal bisa dipelajari dari semut, mulai dari kekompakan, gotong royong, suksesnya pembagian tugas dan sistem manajemen dalam sebuah koloni. Bahkan dari seorang anak yang baru beranjak dari masa balita, saya belajar kejujuran dan memelihara kesesuaian kata serta perbuatan.

memupuk rasa ketidaktahuan
dengan kehausan akan ilmu pengetahuan
tanpa meninggalkan rasa kewaspadaan

Olah dan Pilah

Ilmu dan pengetahuan sejatinya sangat — sangat luas. Memiliki mekanisme untuk memilih dan mengolah segala hal yang akan diserap ke dalam diri. Tidak menerimanya secara membabi buta dan ngikut saja. Bahasa teknisnya adalah memiliki mekanisme filtering dalam diri. Dengan kejujuran akal dan kejernihan hati, ambil jarak terlebih dahulu dengan apa pun yang akan diserap. Memilih dan mencoba mendalami apa saja yang bermanfaat dan berguna untuk menjadikan diri lebih baik. Puncak dari ilmu pengetahuan adalah kebijaksanaan. Bijaksana dalam menerapkan ilmu, bijaksana dalam melakukan segala laku dalam hidup.

Batas

Ada pertanyaan menggelitik yang pernah dilontarkan Sabrang MDP (Noe Letto), “apa yang tak dimiliki Tuhan tapi dimiliki oleh manusia?” Keterbatasan. Sebagai makhluk, manusia dikaruniai keterbatasan dalam segala hal. Telinga manusia dibatasi jangkauan pendengarannya, agar kita tidak perlu menjadi kalap dan gila karena kesanggupan mendengarkan bisik-bisik tetangga dari jarak jauh. Demi keselamatan manusia, Tuhan mengaruniai batas akan penglihatannya,pendengarannya, jasad maupun batinnya, pengetahuan dan ilmunya, kekuatan dan kesanggupannya. Allah Maha Penakar.

Memahami batasan-batasan diri, memelihara kejujuran akal dan kejernihan hati untuk terus mau belajar sampai nafas berhenti. Jalan untuk mengenal diri sendiri adalah jalan untuk mengenal Ilahi. Penghambaan sejati.

--

--

Nisaluthfi
Nisaluthfi

Written by Nisaluthfi

𝘸𝘳𝘪𝘵𝘪𝘯𝘨 tresno jalaran soko kulino

No responses yet