Mengolah Niat, Mengelola Hati
Sebuah peribahasa terkenal berkata air susu dibalas dengan air tuba. Karena saya tidak punya imajinasi apa itu air tuba, maka peribahasanya sedikit saya modifikasi menjadi air susu dibalas dengan air comberan. Kalau memang berniat tulus, akan tetap baik-baik saja ketika “air susu” tidak dibalas apa-apa. Namun sebuah ketulusan akan benar-benar diuji ketika niat dan perbuatan baik yang kamu lakukan dibalas dengan perbuatan jahat atau buruk terhadapmu.
Seberapa banyakkah “air comberan” yang dapat kamu minum? Masih sanggupkah kamu memberikan “air susu” jika terus-menerus dikasih guyuran “air comberan”?
Kenali diri dan kapasitasmu. Jika keburukan yang kamu terima di luar batas kemampuanmu, maka berhentilah. Stop it, just walk away. Untuk kebaikanmu sendiri.
Ketulusan akan sempurna jika diikuti dengan keikhlasan. Apa itu ikhlas? Paling mudah bagi saya dalam menjelaskan ikhlas adalah melalui Filosofi Tai. Adakah orang yang mengungkit-ungkit kembali apa yang ia keluarkan setelah buang air besar? Seperti itu, just letting it go.
Ikhlas erat kaitannya dengan niat awal melakukan suatu kebaikan. Jika niat awal memang tulus tanpa kepentingan apa pun, tak dibalas pun tak masalah. Namun, akan menjadi berat ketika niat diikuti dengan kepentingan-kepentingan sebagai timbal balik.
Terlalu banyak kepentingan akan mengurangi atau bahkan menghilangkan ketulusan itu sendiri.
Salah satu jalan menuju keikhlasan adalah kejujuran. Bersikap jujur, dimulai pada diri sendiri. Jika niat melakukan sesuatu karena menginginkan timbal balik, jujur saja. Tidak ada yang salah dengan mengharapkan sesuatu atas apa yang kita lakukan. Value yang dianut setiap orang berbeda, ada berbagai macam tujuan dalam melakukan suatu kebaikan. Setidaknya tidak membohongi diri sendiri dengan dalih ketulusan tanpa mengharap balasan.
Misalnya, tak perlu membohongi diri sendiri dengan niat tulus memberikan bantuan untuk mencerdaskan generasi bangsa dan membalas budi pada sekolah, jika sebenarnya ada timbal balik yang diharapkan. Validasi sebagai seorang alumni yang sukses. Ketika hasil tak sesuai harapan, bantuan telah diberikan namun validasi dan apresiasi tak kunjung diberikan. Maka terbitlah sakit hati. Jalan untuk sembuh dan meraih ikhlas, bisa dimulai dengan jujur pada diri sendiri.
Semoga sampai pada keikhlasan yang menentramkan hatimu, selamat berproses.
Juni, 2023.