Rabun Dekat
Mundur. Bukan jalan di tempat, bukan juga melangkah ke depan. Melangkah atau berjalan ke belakang seringkali dikaitkan dengan sesuatu yang kurang positif cenderung demotivasi.
Terjebak dengan penilaian yang kurang objektif, terlalu baik atau terlalu buruk karena “melihat” terlalu dekat. Dengan mengambil langkah mundur, penglihatan menjadi lebih luas. Mengambil jarak untuk melihat dari berbagai sisi dan menilai dengan lebih objektif. Mengambil jeda untuk memberikan ruang evaluasi sebelum melanjutkan atau mengambil keputusan.
Banyak situasi dan kondisi dimana mundur adalah pilihan terbaik. Hidup memang tak selalu seperti lagu Garuda Pancasila “ayooo majuu..majuu”, agar tak menderita “rabun dekat” sebaiknya ada mundur-mundurnya. Untuk melihat lebih jelas, melihat sisi-sisi lain, dan evaluasi menjadi lebih baik.
Kalau ada yang bilang mundur tidak perlu perjuangan dan pengorbanan, apa tidak pernah melihat rumah atau pembatas jalan roboh kunduran truk? Nah, yang masih membingungkan moon walk-nya Michael Jackson itu sebenarnya maju atau mundur ya?