Sains dan Agama
Agama seringkali dipertentangkan dengan sains. Seakan akan agama hanya masalah iman dan kepercayaan saja. Padahal agama, dalam kitab Al-Qur’an mengandung ilmu tentang semesta. Sains hanyalah salah satu jalan memahaminya.
Beberapa tahun terakhir saya tertarik untuk kepo-kepo tentang sains. Mulai dari teori evolusi, asal usul teori genetik sampai pengaruhnya pada penyakit turunan. Darwin sampai Mendel. Dalam buku The Gene karya Sidharta Mukerjee, ada hal yang sangat menarik perhatian saya.
The egg also supplies the embryo with specialized structures called mitochondria. All humans -- male or female -- must have inherited their mitochondria from their mothers, who inherited their mitochondria from their mothers, and so forth, in an unbroken line of female ancestry stretching indefinitely into the past. ( A woman also carries the mitochondrial genomes of all her future descendants in her cells; ironically, if there is such a thing as a "homunculus" , then it is exclusively female in origin -- technically, a "femunculus"?).
For modern humans, that number has reached one: each of us can trace our mitochondrial lineage to a single human female who existed in Africa about two hundred thousand years ago. She is the common mother of our species. In human genetics, she is known by a beautiful name --- Mitochondrial Eve. (Page 338)
Intinya, semua manusia setelah ditelusuri adalah keturunan dari seorang perempuan Afrika beratus ribu tahun yang lalu. Menurut saya, hal ini sepaham dengan kisah Adam Hawa di dalam Al-Qur’an.
Selama ini, saya hanya bisa othak-athik gathuk terhadap teori evolusi yang membuktikan bahwa manusia adalah makhluk yang bereveolusi dari bakteri dengan teori Adam-Hawa. Sambil terus mencari-cari dan belajar kalau-kalau menemukan jawaban yang pas.
Nah. Sampailah saya pada video youtube Habib Ja’far dengan Sabrang MDP yang membahas sains dan agama. Bak mendapat hujan berlian, saya mendapatkan penjelasan yang benar-benar pas. Saking pasnya saya sampai misuh-misuh karena terlalu senang.
Menurut penjelasan Sabrang, dalam sains ada dua teori, creationism vs evolution. Creationism mempercayai bahwa semesta memang ada Yang Menciptakan, bukan terjadi begitu saja. Sedangkan evolution mempercayai bahwa semesta terjadi begitu saja, tanpa ada yang merencanakan. Kedua teori ini sering diperdebatkan. Sampai beliau menjelaskan.
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman manusia diciptakan dari tanah. Dalam teori evolusi, semua makhluk berevolusi dari komponen asam amino yang merupakan komponen penyusun tanah.
Penjelasan selengkapnya sila tonton di video. Menarik sekali. Rasanya terjawab sudah pertanyaan yang terpendam selama ini. Makkk plooonngg…