Gambar oleh Leon Seibert dari Unsplash

Sekelumit arti menjadi …

Nisaluthfi

--

Mantan. Cerita yang tak pernah lekang oleh zaman. Padanya kubelajar kasih sayang dan perjuangan. Beratnya melepaskan dan perpisahan. Pada akhirnya berbuah keikhlasan. Keluasan pengalaman. Kekuatan menghadapi kehidupan. Tak jarang pada akhirnya ku berkawan. Namun ada juga yang meninggalkan kesan pecundang. Sudah, tak perlu panjang-panjang. Apapun itu, terima kasih untuk segala pelajaran.

Sedikit sajak tentang mantan. Hanya penyederhanaan. Saya menulis ini setelah selesai menghibur kawan yang mantan kekasihnya baru saja menikah.

Kepo. Kata yang biasanya digunakan untuk sebuah kegiatan mencari informasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebenarnya pengertian kepo di sini lebih mirip dengan stalking social media. Kegiatan ini seperti masokis. Bukan kegiatan seksual. Sama-sama menyakiti diri sendiri tapi bukan fisik, menyiksa hati dan perasaan sendiri.

Perpisahan bukan hanya selesainya sebuah hubungan. Ada mimpi dan harapan yang pupus. Perasaan yang mungkin masih ada atau bahkan terpaut, namun kenyataan berkata sebaliknya. Menyesakkan dan mungkin bahkan meniggalkan luka.

Di atas itu semua, inilah kenyataannya.

It is what it is. Not what it should’ve been or what it could’ve been. IT IS WHAT IT IS.

Menikmati setiap prosesnya, stages of grief. Tidak tergesa-gesa. Taking your time.

Tuhan selalu memberikan pilihan. Untuk terus meratapi kenyataan, tenggelam dalam kesedihan dan keputus asaan yang ujungnya adalah buruk sangka terhadap takdir dan kuasaNya. Atau, berusaha sebaik mungkin untuk menerima kenyataan, menyadari bahwa ini hanyalah bagian dari hidup dan mengambil pelajaran darinya. Yang ujungnya adalah keikhlasan. Sebuah karunia rasa yang tiada duanya, yang hanya bisa direngkuh jika terus memelihara baik sangka kepadaNya. Menyelaraskan keinginan kita dengan keinginanNya.

Seorang kawan bijak menasehati saya ketika sedang sedih-sedihnya

“Apapun yang kamu alami saat ini, hanyalah sebuah momentum. Akan berlalu, sama seperti momentum-momentum lain dalam hidupmu. Sedih dan senang, semuanya hanya sementara. Sama seperti hidup ini.”

Memang hanya Cinta dan KasihNya yang abadi. Segalanya berasal dan menuju kembali kepadaNya. SEGALANYA.

--

--

Nisaluthfi
Nisaluthfi

Written by Nisaluthfi

𝘸𝘳𝘪𝘵𝘪𝘯𝘨 tresno jalaran soko kulino

No responses yet