Untukmu, kawan rindu …
aku membisu ditelan waktu
bukan, bukan karena bujuk rayu
membisu haru mengagumi sikapmu
tak kau serbu aku dengan harap semu
kata-katamu tak teramu janji palsu
lihai mengelola rasa
hati-hati merangkai kata
takut lain salah merasa
terluka mendekap asa
tanpa pernah berusaha
membuat menjadi nyata
kenyang makan bualan belaka
sungguh bukan kecewa ku rasa
aku benar-benar jatuh terpana
sikapmu terlampau bijaksana
tak apa cinta sementara tak terkata
terpanjat selalu harapan dan do’a
selagi masih terbuai sisa-sisa asa
untuk kita melangkah berjuang bersama
syukurku tak jemu kita pernah bertemu
meski entah jadi apa nanti belum tentu
apa pun itu, kau seorang kawan rinduku
aku senang mengenalmu .....